for you


And this is for you…

I remember, when you said you love me
I remember, when you said you miss me
I remember, when you said you never leave me
I remember, when you said you never let me go
I remember, when you said you don’t want to lose me.
Do you remember?
Now, you push me away, like I was nothing for you.
Like what you said means nothing.


Aku kira kamulah kebahagiaan setelah kesedihanku,
Nyatanya kamu adalah bagian dari kesedihanku yang lain.
Kamu bilang kamu ingin sendiri.
Tapi, aku tak tau kalo ada seseorang yang ingin sendiri,
karna yang aku tau seseorang pasti membutuhkan orang lain.
Mungkin maksud mu, kamu tak membutuhkan aku?
Yang aku tau, seseorang hanya butuh waktu untuk menyendiri, bukan ingin sendiri.
Entahlah, aku pikir itu bukanlah alasan yang cukup logis untuk pergi.

Sungguh, awalnya aku tak merasa ada hal yang membuat aku menginginkanmu,
Tak ada hal yang membuat aku bisa menyayangimu,
Aku merasa, hatiku tetap kosong walaupun kamu mencoba memasukinya.
Rasa ini seperti sudah lumpuh. 

Sungguh, aku tak pernah mencoba untuk membohongimu,
ketika aku menerima kamu,
ketika aku bilang aku ‘juga’ sayang kamu.
Walaupun sebenernya hati ini tetap merasa kosong.

Bukan, bukan salah kamu.
Aku hanya ingin mencoba ‘move on’
Aku hanya ingin melupakannya dari pikiranku
Aku hanya ingin merasa disayangi.
*if you know what I mean

Akhirnya,
Aku merasa aku sudah bisa menerimamu
Aku sudah bisa menyayangimu
Dengan hati pastinya.
Dan hatiku tak lagi kosong tentunya.
Iya, kamu.
Aku mulai menemukan alasan alasan aku menyayangimu.

Saat itu,
Aku mulai merasa kamulah kebahagiaanku
Kamu membuat aku merasa indahnya disayangi
Kamu membuat aku merasa tak ingin kehilangan mu
You make me feel like i’m the only one.

Lalu,
Time change, you’ve changed.
Kamu mulai lama membalas pesan pesanku
Kamu mulai tidak menghubungiku
Like you don’t care about me anymore.

you know how I feel?
Aku mulai merasa seperti saat lalu, ketika dia ingin meninggalkanku.
Apakah kamu juga akan meninggalkanku?
 I’m waiting for your message.
I’m still waiting, tick tock tick tock

Waktu yang cukup singkat,
Saat tiba tiba kamu tidak lagi mengingkanku lagi,
Saat tiba tiba kamu berkata kita harus berpisah.
You broke my heart.

Aku memilih diam saat kamu berkata itu,
Kamu mencoba menjelaskan dan memberikan alasan
I feel pain in my heart.
And, I don’t know what should I said to you.
I feel so angry.
Very angry.

Bukan, bukannya aku ga terima
Sungguh, aku memang tak ingin kamu pergi,
But, when I said I hate you, actually I don’t hate you,
I just hate the way you left me.
I just hate your reasons.

Bukan cara ini yang aku inginkan untuk berpisah denganmu.
Sungguh, jika kau berpikir ingin pergi dariku,
Tak perlulah dengan cara tiba tiba menghilang dan diam,
Lalu memutuskan untuk pergi.

Apa kamu pikir cara seperti itu akan membuat aku mempermudah melupakanmu?
Akan mempermudah aku untuk tidak terlalu merasa sakit?
Salah, sayang…
Cara ini lebih menyakitkan. Sangat.
like from sweet to bullshit.

Katamu, maaf.
Cukupkah maaf mengembalikan keadaan?
Katamu, kamu sayang aku, tapi kamu harus meninggalkanku.
Sungguh, aku kurang paham.
Adakah seseorang meninggalkan orang yang dia sayang?
I forgive you. But, I cant trust you anymore.

Katamu, kita bisa jadi teman.
Could us?
hm, I don’t know.

If you reading this, I hope you can understand.
Thankyou for everything.
Sekilas, namun cukup berarti :)
btw, i dont need an answer or your any reason anymore. it's enough :)

#tulisan ini sudah diadaptasi menjadi lagu dengan judul yang sama dengan judul tulisan ini yaitu for you, yang bisa didengarkan di https://soundcloud.com/engarah/for-you

Comments

Post a Comment